Beranda | Artikel
Inikah Isi Suhuf Ibrahim dan Musa?
Rabu, 12 September 2018

Inikah Isi Suhuf Ibrahim dan Musa?

Apa isi suhuf Ibrahim dan Musa?

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Kata suhuf [الصُّحُف] secara bahasa adalah bentuk jamak dari kata shahifah [الصحيفة] , yang artinya lembaran yang bisa digunakan untuk media tulis menulis. Orang arab terkadang menyebut koran dengan shahifah, karena bentuknya lembaran-lembaran. Sementara para ulama tafsir memahami suhuf yang diturunkan kepada para nabi sebagai kitab-kitab yang diturunkan kepada para nabi.

Ibnu Jarir at-Thabari mengatakan,

وأما الصحف : فإنها جمع صحيفة ، وإنما عُنِي بها : كتب إبراهيم وموسى

Suhuf adalah bentuk jamak dari kata shahifah. Dan yang dimaksud suhuf di sini adalah kitab-kitab Ibrahim dan Musa. (Jami’ al-Bayan, 24/377)

Allah menyebutkan di beberapa ayat dalam al-Quran bahwa Dia menurunkan suhuf kepada Ibrahim. Diantaranya,

[1] Firman Allah,

قُولُوا آَمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَى وَعِيسَى وَمَا أُوتِيَ النَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ

“Katakanlah (hai orang-orang mukmin): “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya…” (QS. al-Baqarah: 136)

[2] Firman Allah,

أَمْ لَمْ يُنَبَّأْ بِمَا فِي صُحُفِ مُوسَى . وَإِبْرَاهِيمَ الَّذِي وَفَّى . أَلَّا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى ….

Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran Musa? dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji? (yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. (QS. an-Najm: 36-38)

[3] Firman Allah,

إِنَّ هَذَا لَفِي الصُّحُفِ الْأُولَى . صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى

Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, ( ) (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa. (QS. al-A’la: 18-19)

Apa Isi Suhuf Ibrahim?

Para ulama menegaskan, Suhuf Ibrahim berisi nasehat-nasehat. Apakah di dalamnya ada hukum mengenai halal-haram? Ulama berbeda pendapat. Sebagian menyebutkan dalam suhuf Ibrahim ada juga kandungan hukumnya, dan sebagian menegaskan bahwa suhuf Ibrahim hanya nasehat.

Imam Ibnu Utsaimin menjelaskan,

صحف إبراهيم صحف أنزلها الله تعالى على إبراهيم فيها المواعظ والأحكام

Suhuf Ibrahim adalah suhuf yang Allah turunkan kepada Ibrahim, di dalamnya ada nasehat dan hukum-hukum. (Laqa’ Bab al-Maftuh, 176)

Sementara itu, dalam Ensiklopedi Fiqh dinyatakan,

وأما صحف إبراهيم وداود فقد كانت مواعظ وأمثالا لا أحكام فيها ، فلم يثبت لها حكم الكتب المشتملة على أحكام

Suhuf Ibrahim dan Daud, isinya nasehat dan perumpamaan, dan tidak ada pembahasan hukum di sana. Sehingga tidak bisa disebut sebagai kitab yang berisi tentang masalah hukum. (al-Mausu’ah al-Fiqhiyah, 15/167)

Isi Suhuf Ibrahim dan Musa, sebagiannya telah Allah sebutkan dalam al-Quran. Seperti di surat al-A’la, Allah berfirman,

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى . وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى . بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا . وَالْآَخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى . إِنَّ هَذَا لَفِي الصُّحُفِ الْأُولَى . صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى

Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu,(yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa. (QS. al-A’la: 14 – 19)

Allah menyebutkan keberuntungan bagi orang yang membersihkan diri dengan segala sifatnya dan celaan bagi orang yang mengedepankan dunia, padahal akhirat lebih mulia dan abadi. Kemudian Allah tegaskan, bahwa itu semua ada dalam suhuf dulu, yaitu suhufnya Ibrahim dan Musa.

Demikian pula yang Allah sebutkan di surat an-Najm,

أَمْ لَمْ يُنَبَّأْ بِمَا فِي صُحُفِ مُوسَى . وَإِبْرَاهِيمَ الَّذِي وَفَّى . أَلَّا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى . وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَى . وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى . ثُمَّ يُجْزَاهُ الْجَزَاءَ الْأَوْفَى

“Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran Musa? Dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji? (yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.” (QS. an-Najm: 36-41)

Menurut as-Sa’di, mulai ayat 38 dan seterusnya adalah penjelasan isi untuk Suhuf Ibrahim dan Musa. (Tafsir as-Sa’di, hlm. 821). Berdasarkan keterangan di atas, bahwa sebagian isi Suhuf Ibrahim dan Musa sama seperti ayat dalam al-Quran.

Demikian, Allahu a’lam.

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)


Artikel asli: https://konsultasisyariah.com/33123-inikah-isi-suhuf-ibrahim-dan-musa.html